MATRIKS PERSAMAAN SIMULTAN DAN LINIER
Persamaan simultan adalah kumpulan dari beberapa persamaan linear yang terdiri dari satu, dua atau tiga variable bebas. Untuk persamaan linear yang terdiri dari satu variable, misalnya 4x + 5 = 9, maka dengan mudah bisa diselesaikan persamaan tersebut dengan memindahkan ruasnya. Dapat dilihat pada contoh berikut :
4x + 5 = 9 4x = 4 x = 1
Bentuk Umum Persamaan Linier:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + ... + a1n xn = C1
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 + ... + a2n xn = C2
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 + ... + a3n xn = C3
. . . . .
. . . . .
. . . . .
am1 x1 am2 x2 am3 x3 amn xn Cm
Amn Xn x 1 = Cn x 1 Persamaan 12.1
Xn x 1 = atau Xn x 1 = Cn x 1. [A m xn ]’
Berdasarkan hal diatas, seorang ahli matematika yang bernama “Cramer “ menemukan satu metoda guna menyelesaikan persamaan – persamaan linier secara simultan atau lebih populer dengan istilah Kaedah Cramer . Penyelesaian berdasarkan persamaan 12.1 dilakukan dengan cara menghitung nilai dari variabel X yang dapat diperoleh dengan langkah – langkah sebagai berikut:
1. Menghitung determinan matriks koefisien
│A│ =
2.
Menghitung determinan – determinan dari matriks koefisien yang sudah diganti kolomnya dengan matriks konstanta dan dihitung determinannya
3.
Menghitung nilai variabel – variabel tersebut dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
Ẋ1 =
Ẋ2 =
Ẋ3 =
Ẋn =
Ẋi = ................ Persamaan 12.2
Ket : i = 1,2,3,...,n
Keterangan:
Dari formulasi 12.2 diatas dapat diamati bahwa penyebut dari Ẋi adalah │C│ yang bersangkutan, sedangkan pembilangnya merupakan determinan dari koefisien matriks yang sudah diganti kolomnya dengan matriks konstanta. Setelah kolom ke –i diganti dengan matriks C yang diperoleh dari ruas kanan persamaan.
Persamaan linear dua variabel
Metode invers
a11x+a12y=b1
a21x+a22y=b2
Sistem persamaan di atas dapat diubah kedalam bentuk matriks menjadi
[a11a21a12a22][xy]=[b1b2]
Jika matriks A adalah matriks dari koefisien-koefisien dari sistem persamaan linear sebelumnya, matriks X adalah matriks variabelnya, dan matriks B adalah matriks konstanta, maka matriks-matriks tersebut dapat ditulis menjadiAX=BUntuk dapat menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tersebut atau dalam hal ini menentukan nilai dari setiap variabelnya, dapat dilakukan dengan caraX=A−1BDengan A−1 merupakan invers matriks A. Dan perlu diingat bahwa invers dari suatu matriks, misalkan matriks A dapat ditentukan dengan rumus.
Bentuk Ax = b dapat dirumuskan sebagai berikut.
asalkan ad – bc ≠ 0.
Metode Cramer
Diberikan suatu sistem persamaan linear 2 × 2
maka solusinya adalah pasangan berurutan (x, y), dimana
dengan syarat D ≠ 0.
Persamaan linear tiga variabel
Metode Invers
untuk sistem persamaan linear tiga variabel apabila ingin diselesaikan dengan menggunakan metode invers caranya hampir sama seperti pada sistem persamaan linear dua variabel. Namun, untuk sistem persamaan linear tiga variabel sedikit agak ribet karena untuk menentukan inversnya kita harus mencari minor dan kofaktornya terlebih dahulu.
a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = b2
….………………………………
am1 x1 + am2 x2 + … + amn xn = bn
Persamaan linear diatas dapat disajikan dalam bentuk matriks sebagai berikut:
Penyelesaian persamaan simultan diatas diatas dapat dilakukan dengan menentukan balikan dari A, sedemikian sehingga diperoleh :
AX = B A-1AX = A-1B X = A-1B
A = disebut matriks koefisien.
X= disebut matrik variable
B= disebut matrik solusi
Metode Cramer
Aturan Cramer dapat diperluas untuk sistem persamaan linear 3 × 3, dengan menggunakan pola yang sama dengan sistem 2 × 2. Diberikan sistem umum 3 × 3,
Solusi-solusi dari sistem tersebut adalah x = Dx/D, y = Dy/D, dan z = Dz/D, dimana Dx, Dy, dan Dz dibentuk dengan mengganti koefisien variable-variabel yang bersangkutan dengan konstanta, dan D adalah determinan dari matriks koefisien (D ≠ 0).
Penerapan Aturan Cramer untuk Sistem 3 × 3
Diberikan suatu sistem persamaan linear 3 × 3
Solusi dari sistem tersebut adalah (x, y, z), dimana
dengan syarat D ≠ 0